Kepulauan Seribu Mampu Menghasilkan Semangka dengan Kualitas Prima
14 Februari 2018

Siapa sangka di Kepulauan Seribu yang tanahnya berpasir dan kualitas air yang salinitasnya tinggi bisa menghasilkan buah semangka dengan kualitas prima. Tidak kalah dengan hasil semangka yang ada di darat. Bobot satu buah semangka bisa mencapai 5 Kg, padahal pengolahan tanah yang dilakukan pada waktu penanaman hanya menggunakan pengolahan tanah minim (minimum tillage). Demikian hal tersebut diungkapkan oleh Solihin, Kepala Seksi Ketahanan Pangan dan Pertanian Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu pada waktu monitoring kegiatan pertanian yang dilakukan pada tanggal 13 Februari 2018 di Pulau Tidung Kecil di Kepulauan Seribu.

Budidaya semangka yang dilakukan tanpa menggunakan pupuk buatan sedikitpun, hanya mengandalkan pupuk organic yang terdiri dari daun-daun kering yang telah melalui proses composting dan dengan mengandalkan penyiraman dengan air hujan, mampu menghasilkan buah semangka yang bagus. Diakui oleh Solihin bahwa budidaya semangka ini dilakukan dilahan bukaan baru yang awalnya adalah semak belukar dan ilalang yang tumbuh liar. Analisanya mungkin karena tanah hasil bukaan pertama kali itu masih banyak mengandung nutrisi untuk menjamin tumbuh subur dan menghasilkan buah semangka yang bagus.

Budidaya semangka dilakukan penyuluh dan staf dari UPT Pusat Budidaya dan Konservasi Laut (PBKL) milik DInas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta seluas 300 meter persegi yang dapat menampung 200 bibit semangka. Semangka yang ditanam dengan varietas local pada bulan November 2017 kemarin, sekarang sudah mulai dipanen secara bertahap.

Pada waktu monitoring kegiatan pertanian telah diambil contoh buah yang di panen sebanyak 50 buah semangka, dimana satu buah semangka memiliki bobot antara 4 s/d 5 Kg per buah. Keberhasilan menanam semangka di Pulau Seribu ini khususnya di Pulau Tidung Kecil memberikan motivasi bagi masyarakat bahwa ternyata di Kepulauan Seribu dengan keterbatasan kondisi lahannya tetap mampu menghasilkan beberapa komoditas pangan, khususnya buah-buahan dan sayuran yang penting bagi pemenuhan kebutuhan pangan di Kepulauan Seribu sendiri. Untuk itu telah dilakukan ujicoba untuk membudidayakan tanaman pangan lainnya seperti aneka sayuran daun, jagung, kacang panjang, jeruk, buah naga dan tanaman buah dalam pot. Semua upaya itu mampu menghasilkan pangan dengan kualitas yang prima.

Kegiatan monitoring yang dilakukan oleh Kepala Seksi KPKP Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu guna mempersiapkan panen besar yang akan dilakukan oleh Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta pada bulan Februari ini. Namun dibalik keberhasilan tersebut ada tantangan yang cukup besar dalam mengembangkan budidaya tanaman pangan di Kepulauan Seribu antara lain mengingat kondisi lahannya yang berpasir, hanya lahan yang bukaan pertama kali saja yang dapat menghasilkan buah yang bagus, sementara kalau digunakan untuk penanaman yang kedua dan selanjutnya, produksi buahnya pasti akan jauh berkurang.

Tantangan yang kedua adalah kalau penanaman dilakukan pada musim kemarau, dimana air siraman harus menggunakan air yang netral dalam jumlah yang terbatas. Untuk itu diharapkan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jakarta dapat melakukan pengkajian budidaya tanaman pangan di Kepulauan Seribu dan bagaimana prospek pengembangannya di masa depan. Memproduksi buah dan sayuran di Kepulauan Seribu selain mampu mengurangi ketergantungan pangan dari luar pulau, juga diharapkan mampu menyediakan pangan dengan kualitas yang prima untuk dikonsumsi masyarakat di Kepulauan Seribu, Suatu tantangan bagi peneliti di BPTP Jakarta. (Didi Setiabudi Dinas KPKP, Solihin Suku Dinas KPKP Kabupaten Adm Kep Seribu, tahun 2018)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.email


3 × four =